Minggu, 26 Agustus 2012

bagi yang berminat untuk usaha jamur tiram bisa menghubungi : eman : 085780340786 atau bsa datang langsung < bogor cihideng gg.siluman. bisa jga hub ; heri : 08568079561

Minggu, 19 Agustus 2012

cara budi daya jamur tiram

Menekuni bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Meskipun begitu, sampai hari ini ada sebuah kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budidaya jamur tiram. Yaitu faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.
Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas? Bagi Anda yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan di sekitar Anda. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita bahas bersama beberapa tips bisnis yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur tiram di daerah panas. Pertama, langkah mudah yang bisa Anda coba yaitu membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi buka tutup. Yang dimaksud buka tutup disini adalah menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin. Kedua, gunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa Anda gunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bambu, atau genteng. Ketiga, faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram, sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan. Keempat, karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, maka usahakan untuk membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Selain itu hindari pula pembuatan pintu kumbung yang berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung. Kelima, lindungi sekitar lokasi kumbung dari sinar matahari langsung yang terlalu menyengat. Anda bisa melakukannya dengan cara menanam banyak pohon rindang (perdu) disekeliling kumbung jamur. Keenam, untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, usahakan tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter. Ketujuh, perhatikan rak penyimpanan baglog jamur yang dibuat. Bila di daerah dingin rak yang dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, pastikan rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat. Kedelapan, karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, maka sebisa mungkin lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur bisa Anda lakukan minimal 3 kali dalam sehari. Nah, dengan demikian Anda tidak perlu khawatir jika ingin mmbudidayakan jamur tiram tetapi daerah Anda merupakan daerah yang panas. Silahkan mencoba peluang bisnis jamur dimanapun Anda tinggal. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang! Salam sukses.

Cara Pembuatan Baglog

Pembuatan Baglog (media tanam jamur) Jamur Tiram adalah salah satu jenis jamur kayu, jadi kalau kita ingin membudidayakan kedua jamur ini maka kita harus membuat media yang menyerupai habitat asli kedua jamur ini. Media yang umum digunakan oleh para petani jamur biasa disebut baglog , yaitu media yang dimasukkan ke dalam plastik dan dibentuk menyerupai potongan kayu gelondongan. Komposisi bahan media tanam tersebut antara satu daerah dengan daerah lain mungkin akan berbeda tergantung dengan kemudahan cara mendapatkannya. Persiapan Media Tanam Contoh komposisi bahan media sebagai berikut: Ampas kayu gergaji Bekatul Kapur Tepung jagung Tepung tapioka Dalam komposisi ini kayu gergajiani dapat diganti dengan ampas tebu, Jerami, atau bahan lain yang mengandung Lignoselulosa. Cara membuat media tanam adalah dengan mencampur semua bahan. kemuadian ditambah air hingga kandungan airnya 60% dan dimasukan kedalam polibag. sambil dilalukan pemadatan pada media. Selanjutnya disterilkan pada suhu 121o C Sterilisasi Baglog Setelah selesai membuat baglog (media tanam), langkah yang harus kita lakukan selanjutnya adalah sterilisasi baglog. Sterilisasi sangat penting dalam pembudidayaan jamur tiram . Baglog yang selesai kita buat biasanya masih menganduk banyak mikroba khususnya jamur-jamur liar. Kegagalan panen banyak disebabkan karena proses sterilisasi baglog kurang sempurna. Jamur - jamur liar yang masih ada dalam baglog akan tumbuh subur dan menghambat pertumbuhan jamur utama jika proses sterilisasi tidak sempurna. Dalam proses sterilisasi ini, alat yang biasa digunakan oleh petani adalah drum. Drum yang digunakan berukuran tinggi 150 cm dengan diameter 60 cm. Ikuti langkah-langkah sterilisasi baglog sebagai berikut : Letakkan drum di atas tungku pemanas (bisa menggunakan bahan kayu bakar atau gas elpiji, minyak tanah). Bagian dalam bawah drum saringan pengukus menggunakan bambu atau anyaman kawat sehingga menyerupai dandang. Lalu isi drum dengan air + 20 liter (dibawah saringan). Masukkan baglog ke dalam drum, satu drum bisa muat kurang lebih 100 baglog. Setelah itu tutup drum dengan rapat. Kaitkan drum dan penutupnya menggunakan baut yang di pasang pada tepi-tepi drum. Kemudian didihkan air yang ada di dalam drum. Proses sterilisasi ini dilakukan selama 4 - 5 jam. Baglog yang telah selesai di sterilkan harus didinginkan terlebih dahulu selama + 12 jam sampai suhunya mencapai 35o - 40o C. Karena jika suhu di dalam baglog masih terlalu panas (lebih dari 40o C bibit jamur yang diinokulasikan tidak akan tumbuh. Setelah selesai proses sterilisasi barulah kita lanjutkan proses inokulasi (pembibitan) Inokulasi Jamur Bahan diinokulasi (diberi bibit jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur (F2), bibit yang dimasukan ke media tanam adalah sebanyak 2% untuk memasukan bibit sebaiknya dilakukan dengan cepat ditempat khusus (steril) yang bersih dari jamur lain. Langkah Inokulasi Pada Jamur Tiram: Sterilkan ruang atau kotak tempat kita melakukan proses inokulasi dengan menyemprotkan alkohol 70%. Sterilkan tangan dan kaki kita dengan menyemprotkan alkohol 70%. Sterilkan pinset dengan api spirtus lalu memasukkannya ke dalam alkohol. Karena bibit F2 dalam botol berbentuk padat maka kita harus meremukkannya terlebih dahulu dengan kayu atau besi yang sudah distirilkan. Lakukan proses ini di dekat nyala api spirtus agar tetap steril. Buka tutup baglog. mengambil bibit F2 dari botol dengan pinset/dituangkan, dan memasukkannya ke dalam baglog Dengan cepat tutup kembali baglog dengan kapas/kain Satu botol bibit F2 dapat digunakan untuk 30 baglog Inkubasi Baglog Setelah diinokulasi, kemudian diinkubasi di tempat gelap selama 1 bulan. Di akhir bulan dipindahkan ke tempat yang terang (penerangan kurang lebih 10 jam per hari). Setelah satu bulan, miselium jamur yang berwarna putih sudah tumbuh memenuhi media. Tanda keberhasilan inkubasi sudah bisa dilihat sekitar dua minggu, yaitu tumbuhnya misellium jamur berwarna putih yang merambat ke bawah.Proses inkubasi dikatakan gagal dan harus diulang jika media tidak ditubuhi misellium atau ditumbuhi misellium dengan warna selain putih. Caranya, baglog disterilisasi kembali dan diinokulasi ulang. Pembentukan Badan Buah Setelah Baglog kita inkubasi dan sudah ditubuhi misellium, maka saatnya kita memindahkannya ke dalam kumbung/rumah jamur. syarat pembuatan rumah jamur : Mempunyai sirkulasi udara yang baik Dapat menjaga kelembapan udara. Ukuran rumah jamur disesuaikan dengan luas area yang kita miliki namun sebaiknya jangan terlalu besar karena untuk memudahkan perawatan kebersihan rumah jamur